Marine Inside

Beranda » Articles posted by Marineinside

Author Archives: Marineinside

10 Kesalahan yang harus dihindari oleh Pelaut Ketika Bekerja di atas Kapal

Tidak ada pelaut yang dilahirkan sempurna. Setiap pelaut harus belajar berbagai macam pengetahuan dan keterampilan untuk bekerja dengan baik. Dalam situasi kerja yang sulit, pelaut harus mengetahui hal-hal yang tidak bolah dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah dalam pekerjaan. Tekanan atau beban kerja yang luar biasa memang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan. Lalu bagaimana seorang pelaut harus bertindak untuk menghindari masalah? Berikut ini adalah hal-hal penting yang mendasar yang harus diketahui oleh pelaut ketika bekerja di atas kapal

Jangan pernah mengikuti perintah yang melanggar hukum

Apakah Anda seorang Rating, perwira atau manajer yang mengontrol operasi kapal, selalu ada atasan yang memerintah anda.

Untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan, pastikan anda memahami semua peraturan penting di laut mencakup SOLAS, MARPOL, COLREG, ISPS, STCW, dll.

Jangan mematuhi perintah yang melanggar peraturan karena dapat mengakibatkan anda masuk penjara dan merusak karir anda. Jika anda berpikir bahwa perintah yang diberikan dapat membahayakan kapal atau kru kapal, klarifikasi kembali perintah tersebut dengan perwira senior atau atasan anda sebelum dilaksanakan.

Kejadian nyata : telah terjadi beberapa kejadian kru membuang limbah atau sampah ke laut karena diperintah oleh atasan. Hal ini dapat menyebabkan baik anda maupun atasan anda dibawa ke pengadilan.

Jangan pernah menyembunyikan masalah atau kesalahan

Setiap orang dapat melakukan kesalahan, dan biasanya dapat dimaafkan apabila tidak terjadi berulang-ulang kali. Hal ini berlaku juga pada pekerjaan pelaut di atas kapal. Jika anda melakukan kesalahan atau menemukan kesalahan, apapun bentuknya, jangan disembunyikan. Laporlah pada atasan anda sehingga dapat dicarikan penyelesaian sesegera mungkin. Menyembunyikan kesalahan dapat menyebabkan masalah yang semakin besar atau kondisi darurat di kemudian hari.

Kejadian nyata : masinis jaga mengabaikan kebocoran kecil pada pipa karena jam jaganya sudah hampir habis. Motorman yang melanjutkan jaga mengalami cidera karena cipratan minyak panas dari pipa bocor tersebut. Selain itu, mesin kapal harus dimatikan sampai pipa tersebut selesai diperbaiki.

Mengisi atau membuat laporan dengan benar

Pada industry maritime saat ini, dokumentasi telah menjadi pusat perhatian bagi semua operator kapal, yang dapat membantu mengawasi setiap kondisi dan operasi kapal. Catatan atau laporan yang dibuat dapat digunakan sebagai bukti bahwa operasi kapal telah memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu juga dapat membantu mencegah masalah di masa datang (menggunakan dokumen sebagai referensi) dan paling penting, dapat pula digunakan sebagai survey klaim asuransi jika terjadi kerusakan atau kecelakaan. Pastikan bahwa semua isian yang anda tulis dalam dokumen atau laporan (misalnya Log Book) adalah benar untuk menghindari masalah jangka panjang.

Kejadian nyata : banyak perwira yang memasukkan data yang salah bahkan memanipulasi data dalam log book, yang digunakan sebagai referensi utama pada operasi kapal. Hal ini mengakibatkan kecelakaan fatal di masa lampau. Selain itu, data yang salah dapat menyebabkan kesalahan interpretasi atau pembatalan asuransi apabila terjadi kerusakan pada kapal.

Jangan abaikan alarm. Setiap alarm merupakan pertanda bahwa ada yang salah

Jenis-jenis alarm yang berbeda (visual dan pendengaran) dipasang di kapal untuk memperingatkan kru jika terjadi kondisi darurat, sehingga dapat segera dilakukan tindakan penanggulangan. Tidak peduli apakah alarm itu asli atau hanya diperuntukkan untuk latihan, setiap kru harus menganggap alarm secara serius dan segera bertindak ketika mendengarnya. Jangan membuang waktu untuk berpikir apakah alarm yang anda dengar adalah sungguhan atau hanya latihan. Kadang-kadang, mengabaikan beberapa detik alarm dapat menyebabkan konsekuensi yang besar.

Kejadian nyata : suatu ketika sebuah kapal melewati Samudera Hindia yang dianggap aman dari serangan bajak laut. Tiba-tiba terdengar suara alarm. Beberapa kru menganggapnya sebagai sekedar latihan atau kesalahan pada sistem alarm. Mereka tidak melakukan apa-apa dan melanjutkan pekerjaan mereka. Rupanya kapal diserang betulan oleh bajak laut dan beberapa kru disandera.

Jangan biarkan orang lain memasuki kabin anda.

Kabin adalah ruangan pribadi anda dan anda bertanggungjawab terhadap semua benda yang terdapat di dalamnya. Jangan biarkan orang lain (baik kru kapal maupun orang lain) untuk memasuki kabin tanpa ijin atau pengawasan anda.

Petugas bea cukai dari berbagai Negara memiliki aturan yang berbeda-beda terkait benda yang boleh dibawa memasuki Negara meraka. Jika tertangkap membawa benda yang dilarang, kapal dapat dicekal dan anda dapat ditahan.

Kejadian nyata : seorang Oiler menyimpan CD Film dewasa dalam kabin AB tanpa sepengetahuannya. Hal ini dilakukan untuk menyembunyikan CD tersebut dari razia petugas di suatu negara. Petugas mengecek semua kabin dengan teliti dan menahan baik Oiler maupun AB karena kepemilikan benda tersebut.

Jangan menjadi “Pengantar Bingkisan”

Ketika join ke kapal atau sign off setelah menyelesaikan kontrak, anda mungkin merasa senang sehingga ingin membantu teman anda. Terkadang anda diminta untuk membawakan bingkisan atau titipan kepada keluarga teman atau sebaliknya. Jangan pernah membawa barang titipan tanpa memeriksa isi titipan tersebut dan mengetahui peraturan cukai di negara yang anda tuju.

Perusahaan dan agen hanya akan bertanggungjawab sampai anda memasuki bandara, setelah itu, semuanya adalah tanggungjawab anda. Oleh sebab itu, hindari masalah bagi diri anda dan perusahaan.

Kejadian nyata : seorang pelaut ditahan di Bandara Singapura karena membawa minuman keras berlebihan dalam bingkisan yang dititipkan temannya. Dia terkena denda dan ketinggalan pesawat karena masalah tersebut.

Jangan pernah terlibat dalam perkelahian – tenanglah

Di atas kapal, orang-orang yang berasal dari berbagai wilayah atau Negara yang berbeda bekerja bersama-sama. Perbedaan kebiasaan dan karakter terkadang dapat menyebabkan konflik. Jangan pernah membuat suatu masalah menjadi lebih besar dengan perkelahian. Perilaku tersebut akan menyebabkan penghentian kontrak atau hukuman penjara yang dapat merusak karir laut anda. Penting untuk selalu tenang dan cool ketika bekerja di atas kapal, karena cidera kecil di atas kapal dapat menjadi berbahaya karena ketiadaan bantuan medis yang memadai.

Kejadian nyata : seorang kru kapal diskorsing dan dikenai denda oleh suatu Negara karena terlibat dalam perkelahian dengan perwira senior di pelabuhan. Ketika menghadapi masalah, kru tersebut tidak melaporkan ke kantor, malah memilih menyelesaikan masalah tersebut sendiri yang akibatnya berujung pada perkelahian.

Jangan mabuk saat mengemudi – termasuk mengemudikan kapal

Aturan dasar di darat juga berlaku di kapal. Entah anda bekerja di kamar mesin atau jaga di anjungan, jangan pernah bekerja dibawah pengaruh alcohol.

Jika anda baru saja minum alcohol atau mendapati bahwa kru yang menggantikan tugas jaga anda dalam kondisi mabuk, jangan melaksanakan tugas jaga atau membiarkan kru tersebut jaga. Pastikan bahwa anda mematuhi peraturan terkait minuman keras dan obat-obatan dari perusahaan anda. Pelanggaran peraturan ini merupakan pelanggaran serius yang dapat menyebabkan skorsing selama 2 tahun dari pekerjaan anda. Bekerja dalam pengaruh alcohol dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Kejadian nyata : di bawah pengaruh alcohol, nahkoda kapal curah MV Kathrina melakukan kesalahan dalam menilai haluan dan menyebabkan kapal kandas di Goodwin Sands di Selat Dover. Nahkoda tersebut dituntut 1 tahun penjara.

Tepat waktu, jangan terlambat

Kapal merupakan satu-satunya tempat yang aman bagi anda. Kapal adalah rumah sementara anda ketika anda berlayar di wilayah internasional. Jika anda pesiar, pastikan bahwa anda mengetahui waktu batas pesiar dan kembali tepat waktu agar tidak ketinggalan kapal dan menjadi beban bagi perusahaan.

Kejadian nyata : sudah jadi kebiasaan untuk memanipulasi waktu berangkat kapal dengan jadwal memuat kargo dan tidak kembali tepat waktu. Telah dilaporkan beberapa kejadian pelaut yang ketinggalan kapal atau membuat kapal terlambat yang menyebabkan kerugian financial bagi perusahaan.

Kapal bukanlah milik pribadi anda

Ketika sign off dari kapal, banyak pelaut yang membawa pulang barang-barang di kapal (seperti computer, printer, alat tulis, dll) bersama barang bawaan mereka. Perilaku tersebut sangat tidak etis karena kru yang akan menggantikan anda membutuhkan barang-barang tersebut untuk bekerja sehari-hari.

Menjual sparepart kapal, atau bahan bakar seringkali juga dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Hal tersebut dapat menyebabkan skorsing dalam pekerjaan anda, dengan tambahan denda dan hukuman karena dianggap sebagai tindakan pencurian.

Kejadian nyata : KKM ditahan di penjara karena menjual bahan bakar kapal dan mendapatkan uang secara illegal untuk keuntungan pribadi. Perusahaan mengusut tuntas kejadian ini dan menuntut kru nya sendiri untuk mencegah munculnya kru-kru nakal lainnya dan mencegah kejadian yang sama terulang kembali.

Menjadi seorang pelaut professional berarti anda harus dapat mempertahankan reputasi anda dengan sikap dan perilaku yang baik. Pastikan anda mengikuti petunjuk yang dijelaskan di atas untuk menghindari masalah selama anda bekerja di atas kapal.

Source : Marine Insight – LIS

(lebih…)

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SHIP SECURITY OFFICER (SSO)

Ship Security Officer

Merupakan personil diatas kapal yang ditunjuk oleh perusahaan pemilik atau operator kapal serta bertanggung jawab kepada Nakhoda atau Master. SSO ini  bertanggung jawab terhadap keamanan diatas kapal, termasuk menerapkan dan memelihara rencana keamanan kapal (ship security plan) , mewakili kapal terkait komunikasi dengan Port Facility Security Officers (PFSO) dan Company Security Officer (CSO).

Tugas dan tanggung jawab dari SSO diantaranya : 

– Malakukan pemeriksaan keamanan kapal secara regular ;

– Memelihara dan sebagai supervisi pelaksanaan SSP ;

– Berkoordinasi aspek keamanan dengan personil kapal dan PFSO dalam hal pengamanan muatan dan perbekalan kapal ;

– Mengusulkan modifikasi SSP ;

– Melaporkan ke perusahaan kekurangan dan NC pada saat internalaudit, review, inspeksi keamanan, verifikasi ketidaksesuaian

–  Pelaksanaan tindakan perbaikan ;

– Peningkatan kepedulian dan kewaspadaan keamanan dikapal ;

– Pelaksanaan pelatihan dan gladi diatas kapal ;

– Melaporkan insiden diatas kapal jika ada ;

– Mengkoordinasikan pelaksanaan SSP kepada CSO dan PFSO ;

– Memastikan bahwa perlengkapan keamanan yang dioperasikan telah diuji, dikalibrasi dan terpelihara dengan baik ;

– Permintaan khusus dari Perusahaan.

Masih banyak tugas – tugas lain dari SSO yang tak terbatas yang berkaitan dengan Keamanan kapal.

Pengamatan Menggunakan Mata dan Telinga untuk Rating Forming

Setelah sekian lama tidak menulis, hari ini mencoba melanjutkan curahan pemikiran tentang Dinas Jaga Rating. Dengan adanya amandement terhadap STCW 95 menjadi STCW 2010 Manila, Diklat pelaut dasar yang dahulunya masuk dalam Certificate of Competency (COC) menjadi Certifikat of Proficiency (COP) terdapat satu mata pelajaran tentang pengamatan keliling dengan menggunakan mata dan telinga. Pada kesempatan ini saya mencoba membuat modul untuk mata pelajaran tersebut.

PENGAMATAN KELILING

Indikator keberhasilan :

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat mampu menjelaskan cara mengadakan pengamatan keliling yang baik

  1. Pengertian Pengamatan Keliling

    Pengamatan keliling adalah pengamatan yang dilakukan dengan visual maupun menggunakan seluruh peralatan yang ada sehingga secara dini dapat mendeteksi adanya bahaya tubrukan maupun bahaya–bahaya lain yang mungkin terjadi. Didalam Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) 1972 pada aturan 5 yaitu tentang pengamatan, dikatakan bahwa “setiap kapal harus selalu menyelenggarakan pengamatan yang layak baik dengan penglihatan dan pendengaran maupun dengan semua sarana yang tersedia sesuai dengan keadaan dan suasana yang ada untuk dapat membuat penilaian yang lengkap tentang situasi dan bahaya tubrukan”. Hal-hal yang harus dilakukan pada saat mengadakan pengamatan adalah:

    1. Menjaga kewaspadaan secara terus-menerus dengan penglihatan maupun dengan pendengaran dan juga dengan alat-alat yang lain.

    2. Memperhatikan sepenuhnya situasi dan resiko tubrukan, kandas dan bahaya navigasi.

    3. Petugas pengamat harus melaksanakan dengan baik atas tugasnya dan tidak boleh diberikan tugas lain karena dapat mengganggu pelaksanaan pengamatan.

    4. Tugas pengamat dan pemegang kemudi harus terpisah dan tugas kemudi tidak boleh merangkap atau dianggap merangkap tugas pengamatan, kecuali di kapal-kapal kecil dimana pandangan ke segala arah tidak terhalang dari tempat kemudi.

      1. Jika dipandang perlu personel yang melaksanakan tugas jaga ditambah sesuai dengan kondisi yang ada.

      2. Jika kapal menggunakan kemudi otomatis diharapkan selalu mengadakan pengecekan terhadap haluan kapal dalam jangka waktu tertentu.

      Kondisi-kondisi khusus yang harus mendapat prioritas untuk dilaksanakannya pengamatan keliling yang lebih intensif adalah :

      1. Berlayar di daerah yang padat lalu lintas kapalnya.

      2. Berlayar di daerah dekat pantai.

      3. Berlayar di dalam atau di dekat bagan pemisah dan di dalam alur pelayaran sempit.

      4. Berlayar di daerah tampak terbatas.

      5. Berlayar di daerah yang mempunyai banyak bahaya navigasi.

      6. Berlayar pada malam hari

  2. Orang Yang Melakukan Pengamatan

    Pada setiap kapal kecuali kapal yang sangat kecil, pelaut harus melakukan dinas jaga dari senja hingga fajar dan terkadang dilakukan secara sehari penuh, terutama pada saat penglihatan terbatas. Pedoman dalam melaksanakan pengamatan diatur dalam peraturan II / 1, Bab 11 pada STCW (Standards of Training Certification and Watchkeeping for Seafarers ), 1978. Regulasi II / I STCW mengatur tentang persyaratan minimum untuk sertifikat “OOW” untuk kapal yang memiliki GT 500 atau lebih, yaitu :

    1. Berumur tidak kurang dari 18 tahun.

    2. Mempunyai approved sea going service tidak kurang dari 1 tahun yang merupakan bagian dari system pendidikan yang di buktikan dengan training record book, di mana 6 bulan berdinas jaga di anjungan.

    3. Telah lulus pendidikan sesuai standar STCW Code A II / I

  3. Peralatan Pengamatan Keliling

    Peralatan-peralatan yang biasa digunakan pada saat mengadakan pengamatan keliling diantaranya adalah sebagai berikut :

Binocular/Teropong

Alat ini biasa digunakan untuk mengamati benda-benda yang letaknya jauh dan nampak kecil serta kurang jelas terlihat.

Kompas magnit

Kompas magnit biasanya diatas kapal digunakan untuk menunjukkan arah atau menentukan haluan.

Alat baring (azimuth circle)

Alat ini digunakan untuk membaring suatu benda, dari hasil baringan itu akan didapatkan posisi kapal.

Radar

Radar adalah sebuah alat yang digunakan untuk mendeteksi benda-benda yang berada disekitar kapal dan sekaligus menentukan jaraknya. Radar harus selalu digunakan dengan tujuan untuk keselamatan navigasi terutama pada saat berlayar di daerah perairan dangkal dan daerah yang jarang dilalui terutama pada malam hari.

Radio VHF, MF, HF

Digunakan untuk berkomunikasi baik antara kapal dengan kapal lain maupun antara kapal dengan pihak darat.

Weather facsimile

Alat ini gunanya untuk menerima berita cuaca dari stasion yang memancarkan berita cuaca.

Navtex

Alat ini berguna untuk menerima berita keselamatan yang dipancarkan oleh stasion radio pantai.

Barometer

Alat ini digunakan untuk mengukur nilai tekanan udara di suatu tempat

DLL

Masih banyak lagi peralatan navigasi baik konvensional maupun elektonik yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan pengamatan keliling.

Rangkuman

Sesuai dengan aturan 5 P2TL’72 yaitu tentang pengamatan, setiap kapal harus selalu menyelenggarakan pengamatan yang layak baik dengan penglihatan dan pendengaran maupun dengan semua sarana yang tersedia sesuai dengan keadaan dan suasana yang ada untuk dapat membuat penilaian yang lengkap tentang situasi dan bahaya tubrukan. Terdapat kondisi-kondisi khusus yang harus mendapat prioritas untuk dilaksanakannya pengamatan keliling yang lebih intensif yaitu bila berlayar di daerah yang padat lalu lintasnya, di dekat pantai, di alur pelayaran sempit, dan lain-lain. Beberapa alat yang biasa digunakan untuk mengadakan pengamatan keliling diantaranya teropong, kompas magnit, alat baring, radar, radio dan lain-lain.

PENERANGAN DAN SOSOK BENDA

Indikator keberhasilan :

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat mampu menjelaskan tentang pengertian dan jenis-jenis dari penerangan dan sosok benda.

  1. Penerangan

    Penerangan yang dimaksud disini adalah lampu-lampu yang wajib diperlihatkan oleh sebuah kapal pada keadaan tertentu. Penerangan tersebut wajib diperlihatkan mulai dari matahari tenggelam sampai dengan matahari terbit dan boleh diperlihatkan pada saat matahari terbit sampai matahari tenggelam pada keadaan tertentu ( asap tebal, kabut, badai salju, hujan angin ).

    1. Jenis-jenis penerangan

    1. Penerangan Tiang adalah penerangan putih yang dipasang di atas sumbu muka belakang kapal yang menunjukkan cahaya yang tidak terputus – putus dengan busur cakrawala 225 derajat.

    untuk kapal yang :

    Panjang < 50 meter à satu buah pen. tiang.

    Panjang ≥ 50 meter à dua buah   pen. Tiang

    1. Penerangan Lambung adalah penerangan hijau dilambung kanan dan merah di lambung kiri yang menunjukkan cahaya yang tidak terputus – putus dengan busur cakrawala 112,5 derajat.

    Penerangan lambung :

             Kanan : hijau

             Kiri        : merah

    1. Penerangan Buritan adalah penerangan putih yang dipasang di buritan yang menunjukkan cahaya yang tidak terputus-putus meliputi busur cakrawala 135 derajat.

    Penerangan buritan +   Penerangan   tunda

           Buritan : putih

           Tunda            : kuning

    1. Penerangan tunda adalah penerangan berwarna kuning yang dipasang di buritan yang menunjukkan cahaya yang tidak terputus – putus meliputi busur cakrawala 135 derajat.

    2. Penerangan Keliling adalah penerangan yang menunjukkan cahaya yang tidak terputus – putus meliputi busur cakrawala 360 derajat ( warna merah, hijau, putih, atau kuning ).

    3. Penerangan Cerlang adalah penerangan yang mempunyai karakter 120 kedipan atau lebih setiap menitnya.

    Kapal yang sedang berlayar dan mempunyai laju terhadap air harus menyalakan penerangan tiang, penerangan lambung , dan

  2. Sosok benda

    Sosok Benda adalah sebuah bentuk tertentu berwarna hitam yang harus diperlihatkan oleh kapal jika dalam keadaan tertentu, mulai dari matahari terbit sampai dengan matahari terbenam. Jenis – jenisnya adalah bola – bola, kerucut, belah ketupat dan silinder

  3. Rangkuman

    Penerangan adalah lampu-lampu yang wajib diperlihatkan oleh sebuah kapal pada keadaan tertentu. Penerangan tersebut wajib diperlihatkan mulai dari matahari tenggelam sampai dengan matahari terbit. Jenis-jenis penerangan antara lain penerangan ; tiang, lambung, buritan, tunda, keliling dan cerlang.

    Sosok Benda adalah sebuah bentuk tertentu berwarna hitam yang harus diperlihatkan oleh kapal jika dalam keadaan tertentu, mulai dari matahari terbit sampai dengan matahari terbenam. Jenis – jenisnya adalah bola – bola, kerucut, belah ketupat dan silinder

ISYARAT BUNYI DAN CAHAYA

Indikator keberhasilan :

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat mampu menjelaskan isyarat bunyi dan isyarat cahaya yang di perdengarkan diperdengarkan oleh kapal.

  1. Isyarat Bunyi

Isyarat Olah Gerak

Isyarat olah gerak adalah isyarat bunyi yang diperdengarkan saat kapal sedang berolah gerak (belok kanan, belok kiri, mundur, menyusul).

Kata “ suling “ berarti alat isyarat bunyi yang dapat menghasilkan tiupan-tiupan yang ditentukan dan yang memenuhi perincian-perincian didalam Lampiran III Peraturan-peraturan P2TL 1972.

Istilah “ tiup pendek “ berarti tiupan yang lamanya kira-kira satu detik

   Istilah “ tiup panjang “ berarti tiupan yang lamanya 4 sampai 6 detik.

Jika kapal tenaga sedang berlayar dalam keadaan saling melihat satu sama lain, isyarat yang diperdengarkan adalah :

  1. Satu tiup pendek ( ) artinya Saya sedang merubah haluan ke kanan.

  2. Dua tiup pendek ( · ) artinya Saya sedang merubah haluan ke kiri.

  3. Tiga tiup pendek ( · ·) artinya Mesin saya sedang bergerak mundur.

  4. Setiap kapal boleh menambah isyarat – isyarat suling di atas dengan isyarat – isyarat cahaya atau cerlang.

  5. Jika kapal dalam situasi penyusulan ( saling melihat di dalam alur pelayaran / air pelayaran sempit ).

  1. Kapal yang menyusul kapal lain

  • Dua tiup panjang, satu tiup pendek .   ( ___ ___ . )

Artinya Saya hendak menyusul melewati sisi kanan anda

  • Dua tiup panjang, dua tiup pendek .   ( ___ ___ . .)

Artinya Saya hendak menyusul melewati sisi kiri anda.

  1. Kapal yang disusul kapal lain

  • Apabila setuju segera membunyikan :

satu tiup panjang, satu tiup pendek, satu tiup panjang, satu tiup pendek. ( ___ . ___ . )

  • Apabila ragu-ragu segera membunyikan :

sekurang-kurangnya lima tiup pendek dengan cepat.

( · · · · ·)

Isyarat bunyi lain yang dipancarkan oleh kapal yang sedang di assist untuk tug boat pembantu (assist tug ).

  1. Ikatkan tali tug ( . __)

  2. Tarik atau dorong ke kekanan ( . )

  3. Tarik atau dorong kekiri ( . . )

  4. Tarik kedepan atau mulai memutar ( ___ )

  5. Tarik ke belakang ( … )

  6. Berhenti menarik atau mendorong ( .. .. )

  7. Lepas tali tug (___ . . . . ETC )

  8. Tug mengalami keadaan darurat ( . . . . . ___ )

  1. Isyarat Tampak Terbatas

Isyarat tampak terbatas adalah isyarat bunyi yang diperdengarkan saat kapal memasuki daerah tampak terbatas (daerah yang berkabut). Isyarat tampak terbatas sering disebut dengan istilah isyarat kabut. Sesuai dengan aturan P2TL 1972 setiap kapal yang berada di daerah tampak terbatas Setiap kapal harus berjalan dengan kecepatan aman yang disesuaikan dengan keadaan dan suasana penglihatan terbatas yang ada, kapal tenaga harus menyiapkan mesin-mesinnya untuk segera dapat berolah gerak, setiap kapal harus benar-benar memperhatikan keadaan dan suasana penglihatan terbatas yang ada. Berikut isyarat-isyarat yang diperdengarkan oleh masing-masing kapal saat memasuki daerah tampak terbatas sesuai dengan aturan 35 P2TL 1972 :

  1. Kapal tenaga sedang melaju :

       ( ___ ) Satu tiup panjang ( Selang waktu tidak lebih dari 2 menit ).

  1. Kapal tenaga sedang berlayar, tapi berhenti dan tidak melaju :

       ( ___ ___)      Dua tiup panjang berturut – turut ( Selang waktu tidak lebih dari 2 menit )

  1. Bagi,

  • Kapal terbatas berolah gerak,

  • Kapal tidak dapat berolah gerak,

  • Kapal terkekang saratnya,

  • Kapal layar,

  • Kapal sedang menangkap ikan,

  • Kapal sedang menunda atau mendorong kapal lain :

       ( ___ · ·) Satu tiup panjang dua tiup pendek ( Selang waktu tidak lebih dari 2 menit )

  1. Kapal yang ditunda yang paling belakang jika diawaki :

       ( ___ · · ·) Satu tiup panjang, tiga tiup pendek ( Selang waktu tidak lebih dari 2 menit )

  1. Kapal yang sedang berlabuh jangkar :

  • Kapal panjang kurang dari 100 m :

Memukul genta / bel dengan cepat selama kira-kira 5 detik                       ( Selang waktu tidak lebih dari 1 menit ).

  • Kapal panjang lebih dari 100 m :

  1. Memukul genta / bel dengan cepat selama kira-kira 5 detik di bagian depan kapal, diikuti dengan :

  2. Membunyikan gong dengan cepat selama kira-kira 5 detik di buritan.

Jika terlihat / mendengar ada kapal lain mendekat, boleh membunyikan :

Satu tiup pendek, satu tiup panjang, satu tiup pendek ( . ___)

  1. Artinya Kapal saya tidak melaju, anda dapat melewati saya dengan hati – hati .

Isyarat Cahaya

  1. Isyarat-isyarat cahaya ini harus mempunyai arti berikut :

  • Satu kedip untuk menyatakan “ Saya sedang mengubah haluan saya kekanan “ ;

  • Dua kedip untuk menyatakan “ Saya sedang mengubah haluan saya kekiri “ ;

  • Tiga kedip untuk menyatakan “ Saya sedang menjalankan mundur mesin penggerak “ ;

  1. Lamanya masing-masing kedip harus kira-kira satu detik, selang waktu antara kedip-kedip itu harus kira-kira satu detik, serta selang waktu antara isyarat-isyarat beruntun tidak boleh kurang dari 20 detik ;

  2. Penerangan yang digunakan untuk isyarat ini jika dipasang, harus penerangan putih keliling, dapat kelihatan dari jarak minimum 5 mil dan harus memenuhi ketentuan-ketentuan Lampiran I (Satu) P2TL 1972.

Rangkuman

Isyarat olah gerak adalah isyarat bunyi yang diperdengarkan saat kapal sedang berolah gerak (belok kanan, belok kiri, mundur, menyusul). Isyarat tampak terbatas adalah isyarat bunyi yang diperdengarkan saat kapal memasuki daerah tampak terbatas (daerah yang berkabut). Isyarat tampak terbatas sering disebut dengan istilah isyarat kabut. Isyarat cahaya adalah sebuah isyarat dari cahaya yang lamanya masing-masing kedip harus kira-kira satu detik, selang waktu antara kedip-kedip itu harus kira-kira satu detik, serta selang waktu antara isyarat-isyarat beruntun tidak boleh kurang dari 20 detik

Siput Kulangali

Sambil menonton berita arus balik tahun 2014, kembali saya mencoba untuk menuangkan ide yang masih tersimpan dikepala untuk menjadi sebuah tulisan. Pada kesempatan ini saya akan mengulas tentang Kulangali.

Sesuai dengan kesepakatan tak tertulis yang telah saya buat bersama dengan istri bahwasannya untuk tempat mudik lebaran harus digilir setiap tahunnya karena kebetulan saya dan istri berasal dari suku yang berbeda, orangtua saya sendiri berasal dari pesisir barat Lampung sedang orangtua istri (mertua saya) ibu mertua berasal dari Cirebon sedangkan bapak mertua berasal dari Ciamis Jawa barat. Hal itulah yang mendasari saya dengan istri untuk membuat kepakatan tempat mudik harus di gilir setiap tahunnya.

Pada tahun 2014 ini kebetulan giliran kami untuk pulang mudik ke kampung halamanku di Pesisir Barat Lampung, dikampung halaman kami melakukan banyak kegiatan mulai dari berwisata ke laut dengan pantainya yang indah, sampai dengan ke hulu sungai untuk merasakan dingin dan segarnya air pegunungan. Disamping itu juga melepas kangen dan mengenang masa lalu dengan bertemu dengan teman-teman semasa kecil dulu. Pada satu kesempatan saya mengajak keluargaku untuk pergi ke hulu sebuah sungai yang bernama sungai Muara Tenumbang, awalnya kami berniat untuk mandi di sungai tersebut karena memang airnya sangat jernih sekali. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit akhirnya kami tiba di tempat yang di tuju namun sangat sayang sekali baru saja memasuki daerah hulu sungai kami di beritahu bahwa sungainya sedang banjir dan airnya berwarna keruh akan tetapi agar tidak penasaran kami memutuskan untuk melihat secara langsung dan betul saja sungainya sedang banjir dan berwarna butek. Khawatir akan keselamatan, kami memutuskan untuk bermain-main saja di pinggir sungai sambil mencari batu-batu yang bagus di pinggiran sungai.

Di sinilah cerita tentang KulangAli di mulai, sambil mencari-cari batu yang berada di pinggir sungai Muara Tenumbang saya teringat cerita teman-temanku mengapa air di Muara sungai Muara Tenumbang yang berbatasan dengan laut tetap terasa tawar dan tidak asin, hal itu disebabkan karena di hulu sungai tersebut hidup sebuah spesies siput yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama KULANGALI . Kulangali ini menurut sepengetahuan saya hanya ada di sungai Muara Tenumbang dan tidak semua orang bisa mendapatkannya. Menurut informasi dari masyarakat Tenumbang untuk menuju ketempat hidupnya Kulangali harus di tempuh selama 8 jam perjalanan melewati hutan dan menyeberangi sungai.

Saya termasuk beruntung karena pada hari kedua Lebaran saya bertemu dengan saudara saya yang bernama Arie, dia mengatakan dengan saya bahwasanya ada seorang teman yang memiliki beberapa biji fosil Kulangali dan dia bersedia untuk berbagi dengan kami berdua. Setelah berunding kami berdua setuju untuk menemuinya pada dua Syawal malam. Akhirnya pada malam harinya setelah sholat maghrib kami langsung menuju ke kediaman teman yang dituju karena memang sudah janjian sebelumnya. Setelah ngobrol ngalor ngidul akhirnya berdua mengutarakan maksud kedatangan kami untuk meminta fosil Kulangali yang dimilikinya. Alhamdulilah sekali dia bersedia memberikan kami 4 buah fosil Kulangali dan akan saya bawa ke Jakarta untuk di jadikan batu cincin.

Penampakan KulangAli yang masih Bahan

20140802-075700-28620573.jpg

20140802-075659-28619605.jpg

DOA yang Aku panjatkan setiap hari

Ya Alloh Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau Muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu.

Engkau masukkan malam kedalam siang dan Engkau masukkan siang kedalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup dan Engkau beri Rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).

Ya Alloh, Cukupilah aku dengan Rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Perkayalah aku dengan karunia-Mu (hingga aku tidak minta ) kepada selain-Mu.

Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenangan-wenangan manusia.

Ya Alloh, aku berlindung kepad-Mu dari siksa kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masih Ad Dajjal dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dimasa hidup dan sesudah mati. Ya Alloh, Aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan Hutang. Ammiiiiinnnn.

Cara Menghitung Estimate Time Arrival (ETA)

Apa itu ETA ?, ETA adalah Estimate Time Arrival atau perkiraan waktu tiba, perhitungan ETA harus dilakukan dengan tujuan agar dapat memperkiraan kapan kapal kita tiba di daerah yang di tuju sehingga kita bisa memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait.

contoh :

Kapal MT. Sun Ocean berangkat dari Jakarta pada tanggal 21 February 2014 jam 11.00 Lt menuju Singapura dengan total jarak 985 Nautical Mile (NM), dengan kecepatan 6,5 Knots. Hitunglah ETA Kapal tersebut di singapura ?

Jawab :

Dik jarak tempuh    985 /6,5              = 151, 538461

= 151, 538461 / 24

= 6,314102564 Hari (-6)

= 0,314102564  x 24

= 7,538461538 Jam     (-7)

= 0,538461538 x 60

= 32, 307 Menit

Jadi Lama Pelayaran : 6 Hari 7 Jam 32 Menit

ETA Singapura Tanggal 27  February 2014, Jam 19 32 LT ( Singapura GMT + 8 )

SPEED LOG

Jenis – Jenis Speed Log

Water Reference speed log. 
dimana data kecepatan kapal diukur terhadap kecepatan gerak air relatif sekitar transducer, atau terhadap tekanan air dinamik (dynamic pressure) yang timbul pada waktu kapal bergerak maju. Diantaranya :
  •   Electro – magnetic speedlog.
  • Pressure – tube speedlog (Pitot’s speedlog).

Ground reference speedlog

Dimana data kecepatan kapal diukur relatip terhadap suatu titik tertentu didarat atau dasar laut .

Diantaranya ialah :

  •  Doppler-effect speed log
  • Acoustic correlation speed-log
  • GPS

ELECTRO MAGNETIC SPEEDLOG

Bekerjanya electro-magnetic speedlog, didasarkan pada prinsip “hukum faraday”

 yaitu ; “Jika suatu penghantar listrik mengalami perubahan medan magnit atau

 bergerak memotong garis gaya medan magnit, maka penghantar listrik tersebut

 timbul perubahan tegangan listrik atau e.m.f (electro motoric force).

CARA KERJA SPEEDLOG

Untuk membangkitkan getaran medan magnit disekitar tranducer, solenoid (s) dialiri arus bolak balik I dengan frekuensi dan intensitas arus tetap, sehingga intensitas medan magnet, dari B menjadi “ B sin.ωt” tetap. Sebagai penghantar adalah air laut disekitar transducer dengan jarak “ I” sama dengan jarak antara kontak elektroda “a” dan “b”

Emf : B.sin ωt.I

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DLM PENGGUNAAN ELCTRO MAGNETIC SPEEDLOG:

  • Sifat arus bolak balik terhadap kumparan ialah bahwa tegangan (emf yang timbul) mendahului arus. Sehingga begitu speedlog dihidupkan langsung menunjukkan data kecepatan meskipun kapal belum bergerak sehingga harus selalu diadakan koreksi titik nol dan harus di kalibrasi. 
  • Emf yang timbul pada sensor intensitasnya sangat kecil, kira-kira 100 μv sebanding dengan kecepatan I knot.

  • Emf yang timbul akan berubah jika daya hantar air laut terhadap arus listrik berubah.Perubahan daya hantar air laut tersebut dipengaruhi oleh suhu,kadar garam dan tekanan air laut.

  • Speed log ini mengukur kecepatan kapal dengan cara mengukur kecepatan gerak relatip air yang mengalir pada permukaan badan kapal, karena itu bentuk permukaan badan kapal disekitar transducer sangat mempengaruhi hasil pengukuran kecepatan kapal.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DLM PENGGUNAAN ELCTRO MAGNETIC SPEEDLOG:

  • Gelombang pada laut bebas atau samudera dapat mempengaruhi hasil pengukuran kecepatan kapal.
  • Olengan dan anggukan (Rolling dan Pitching) kapal mempengaruhi kecepatan gerak relatip air pada permukaan badan kapal, tetapi kesalahan pengukuran kecepatan kapal karena pengaruh tersebut dapat dikompensasikan dengan menurunkan sedikit sensitivitas pengukuran dg menambahkan rangkaian listrik peredam R-C.

  • Ketelitian pengukuran kecepatan dengan electro-magnetic speedlog ini dapat mencapai 0.1 % untuk kecepatan gerak maju atau mundur,sedangkan untuk kecepatan gerak melintang kira-kira 2%.

PRESSURE-TUBE SPEEDLOG (PITOT’S SPEEDLOG)

Membran horizontalnya mengalami dua macam pressure :

  1.  Static pressure

  2.  Dynamic pressure

Static pressure adalah tekanan hidrostatic air (air laut) dengan kekuatan sejarak “d” dimana jarak d adalah jarak dari permukaan air laut sehingga permukaan membran horisontal pada pressure chamber.

Dynamic pressure adalah pada waktu kapal bergerak maju, air masuk melalui lubang horisontal pada tube A (gerak relatip air) yang menghadap kedepan atau kearah haluan dan masuk keatas kedalam lubang pada pressure chamber dibawah membran horisontal.

Prinsip “effect doppler” diketahui oleh Christian Doppler pada permulaan abad 19

yaitu : Jika suatu sumber getaran memancarkan getaran bergerak relatip terhadap penerima getaran, sehingga terjadi perubahan jarak, maka akan terjadi pergeseran frekuensi getaran yang diterima terhadap frekuensi getaran yang dipancarkan. Frekuensi getaran yang diterima (fr) menjadi lebih tinggi terhadap frekuensi getaran yang di pancarkan (ft), pada gerakan relatip mendekat. Frekuensi getaran yang diterima (fr) lebih rendah terhadap frekuensi getaran yang dipancarkan (ft), pada gerakan relatip menjauh.

Penggunaan prinsip Doppler effect pada speedlog

Kenyataan adanya pergeseran frekuensi (fd) pada Doppler effect, sering dimanfaatkan untuk mengukur kecepatan gerak suatu benda yang membawa sumber getaran beserta pesawat penerimanya.Speedlog modern menggunakan prinsip Doppler effect untuk mengukur kecepatan kapal (v) relatip terhadap dasar laut (ground reference speedlog). 2 Macam cara pemancaran getaran mekanik Ultrasonic, yaitu : Dengan sistem “ continous waves (CW) untuk ini digunakan 2 buah tranducer keramik, 1 buah berfungsi khusus sebagai tranducer pemancar, dan memancarkan getaran mekanik  ultrasonic terus menerus. 1 buah lagi berfungsi sebagai tranducer penerima, selalu siap menerima echo untuk diukur frekuensi penerimanya yaitu fr.

“Pulse mode” yaitu sistem pulsa, secara berkala, dengan PRF (Pulse Repeatation Frequency) tertentu transducer pemancar memancarkan pulsa getaran mekanik ultrasonic. Setelah itu transducer tersebut berfungsi sebagai transducer penerima, dan seterusnya. Dengan demikian diperlukan 1 buah transducer.  

Perbandingan antara sistem “Pulse-mode dengan Continous waves (CW) mode :

  1. CW mode sistem, ketelitian pengukuran kecepatan v lebih andal, terutama pada kedalaman laut hingga 60 m. sedangkan Pulse mode dapat dipergunakan hingga kedalaman 300 m. tetapi tingkat ketelitiannya lebih rendah. Pulse mode tergantung pula oleh faktor PRF.
  2. CW mode memerlukan jumlah transducer 2 kali dari pulse mode. Untuk janus configuration system dan untuk pengukuran kecepatan kapal v dengan dua poros laju, Pulse mode memerlukan 4 transducer. Sedangkan CW mode memerlukan 8 transducer.
  3. Gelembung- gelembung udara karena riak air akibat putaran baling – baling, terutama pada waktu kapal mundur, atau karena hal lain, berpengaruh memperendah ketelitian dan kemampuan kerja sistem CW mode.

  4. Meskipun ketelitian Pulse mode lebih rendah dari CW mode, tetapi tingkat ketelitian tersebut relatip konstan untuk semua kedalaman. Sedangkan pada CW mode teliti pada perairan dangkal, makin dalam perairan makin kurang teliti, hingga kedalaman 60 m saja masih dapat dideteksi, selebihnya sangata sulit.

PENGARUH LINGKUNGAN YANG DAPAT MEMPENGARUHI KETELITIAN KERJA SPEEDLOG 

Kondisi perairan, keadaan perairan tidak bersih, mengandung partikel, micro-organisme dan kotoran lainnya, yang melayang merata didalam perairan akan menyebarkan pancaran getaran mekanik ultrasonic, memperlemah echo yg diterima transducer hingga sulit di terima dan dideteksi.

Aeration, yaitu timbulnya gelembung-gelembung udara oleh riak air yang ditimbulkan oleh putaran baling-baling, terutama pada saat kapal mundur, atau karena berolah gerak dengan dermaga dan lain sebagainya,dimana gelembung-gelembung udara tersebut melewati permukaan transducer.

Trim dan List, trim yang berbeda dari yang seharusnya mempengaruhi ketelitian pengukuran kecepatan maju/ mundur, sedangkan list mempengaruhi pengukuran kecepatan gerak transversal.

 

By : D.Ricardo

ECHOSOUNDER ATAU PERUM GEMA

Definisi

Echosounder Adalah : Suatu alat navigasi elektronik dengan menggunakan system gema yang dipasang pada dasar kapal yang berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan, mengetahui bentuk dasar suatu perairan dan untuk mendeteksi gerombolan ikan dibagian bawah kapal secara vertical.

Sejarah Penggunaan Echosounder

Salah satu referensi bahwa sinyal suara sudah digunakan mulai sekitar tahun 1490 berasal dari catatan harian Leonardo da vinci  yang menuliskan : “Dengan menempatkan ujung pipa yang panjang didalam laut dan ujung lainnya di telinga anda, dapat mendengarkan kapal-kapal laut dari kejauhan”. Ini mengindikasikan bahwa suara dapat berpropagasi di dalam air. Ini yang disebutkan dengan  Sonar pasif ( passive Sonar)  karena kita hanya mendengar suara yang ada. Pada abad ke 19, Jacques and Pierre Currie menemukan piezoelectricity, sejenis kristal yang dapat membangkitkan arus listrik jika kristal tersebut ditekan, atau jika sebaliknya jika kristal tersebut dialiri arus listrik maka kristal akan mengalami tekanan yang akan menimbulkan perubahan  tekanan di permukaan kristal yang bersentuhan dengan air. Selanjutnya signal suara akan berpropagansi didalam air. Ini yang selanjutnya  disebut dengan Sonar Aktif( Active Sonar).

Penggunaan akustik bawah air mulai berkembang pesat pada saat pecahnya Perang Dunia pertama terutama untuk pendeteksian kapal selam dengan penempatan 12 hydrophone (yang setara dengan microphone untuk penggunaan didarat) yang diletakan memanjang di bawah kapal laut untuk mendengarkan sinyal suara yang berasal dari kapal selam. Setelah Perang Dunia I, perkembangan penggunaan akustik bawah air berjalan dengan lambat dan hanya terkonsentrasi pada aplikasi untuk militer. Setelah pecah perang Dunia II kembali pengguanaan akustik bawah air berkembang dengan pesat. Penggunaan torpedo yang menggunakan sinyal akustik untuk mencari kapal musuh adalah penemuan yang hebat pada jaman itu.

System Kerja Echosounder

Dikenal terdapat satu pemancar yang membangkitkan / menimbulkan getaran-getaran listrik dalam bentuk impuls-impuls getaran-getaran ini disalurkan ke suatu alat yang ditempatkan pada dasar kapal dan yang merubah energi listrik menjadi getaran-getaran di dalam air laut.

Getaran- getaran yang terakhir ini juga dikirimkan dalam bentuk impuls-impuls vertikal ke dasar laut dan dari dasar laut dipantulkan kembali. Sebagian dari energi yang dipentulkan itu ditangkap kembali sebagai gema oleh alat tersebut dan diubah menjadi impuls-impuls tegangan listrik yang lemah. Satu pesawat penguat memberikan kepada getaran-getaran gema listrik satu amplitude lebih besar, dan setelah itu getaran-getaran ini disalurkan ke satu pesawat petunjuk (indikator) dan membuat gambar. 

Pengiriman / pemancaran dan penerimaan impuls-impuls di dalam indikator, dari jarak antara kedua petunjuk tersebut dapat dijadikan ukuran bagi dalamnya air di bawah dasar laut. Frequensi dari getaran-getaran air berbeda-beda menurut pabrik yang memproduksi pesawat perum gema, dan besarnya frequensi tersebut terletak antara 10.000 sampai beberapa puluhan ribu detik. Apabila getaran-getaran itu lebih besar dari 20.000 disebut getaran ultra sonore atau super sonis (getaran tinggi). Getaran-getaran yang lebih kecil disebut sonis atau getaran rendah, yang dapat mengirimkan gelombang- gelombang suara yang dapat di dengar.

Transmitter menerima secara berulang-ulang dalam kecepatan yang tinggi, sampai pada orde kecepatan milisekon. Perekaman kedalaman air secara berkesinambungan dari bawah kapal menghasilkan ukuran kedalaman beresolusi tinggi sepanjang lajur yang disurvei. Informasi tambahan seperti heave (gerakan naik-turunnya kapal yang disebabkan oleh gaya pengaruh air laut), pitch (gerakan kapal ke arah depan (mengangguk) berpusat di titik tengah kapal), dan roll (gerakan kapal ke arah sisi-sisinya (lambung kapal) atau pada sumbu memanjang) dari sebuah kapal dapat diukur oleh sebuah alat dengan nama Motion Reference Unit (MRU), yang juga digunakan untuk koreksi posisi pengukuran kedalaman selama proses berlangsung.

Kecepatan merambat dari getaran-getaran suara di dalam air laut terletak antara 1435 m– 1500 m per detik, dan getaran-getaran suara ini tergantung pula dari : 1. Suhu 2. Kadar garam 3. Tekanan air t

Waktu antara saat pengiriman impuls dan saat penerimaan gema secara sederhana dapat dikemukakan dalamnya air dengan menggunakan rumus :

Susunan Echosounder

Rangkaian peralatan Echosounder (perum gema) itu terdiri dari :

  1.  Transmitter, adalah pesawat yang membangkitkan getaran-getaran listrik
  2. Oscillator, adalah pesawat pada dasar kapal yang merubah energi listrik menjadi energi acoustic dan sebaliknya.
  3. Amplifier,adalah pesawat pengeras / penguat
  4. Indikator, adalah pesawat untuk mengukur waktu dan penunjukan dalamnya air.
  5. Recorder, adalah pesawat yang mencatat dalamnya air yang diukur pada lajur kertas.

Cara Menghidupkan Echosounder

  1. Periksa bagian-bagian utama Echosounder.
  2. Periksa kabel-kabel listrik sudah tersambung dengan baik, lalu tekan tombol saklar listrik ke posisi “ON”, selanjutnya tekan tombol “POWER DC” IC Regulatead Power Supply ke posisi “ON”.
  3. Tekan tombol “POWER” sampai terdengar bunyi “beep” sebanyak 2 kali.
  4. Echosounder siap untuk dipergunakan.
  5. Atur tingkat kecerahan tampilan monitor dengan cara menekan tombol “BRIGHT”.
  6. Putar “GAIN CONTROL”, gunakan : – “LOWER” untuk dipergunakan pada perairan dangkal. – “HIGH” untuk dipergunakan di perairan dalam.
  7. Atur skala jarak kedalaman perairan, dengan menekan tombol “BASIC RANGE.
  8. Tekan tombol “PICTURE FEED” untuk mengatur kecepatan pergerakan layar monitor.
  9. Tekan tombol “STC” untuk melihat sensitivitas GEMA.
  10. Tekan tombol “MENU” untuk melihat dan mengatur hal-hal lain sesuai kebutuhan. Gbr. Transducer / Receiver.

Cara Mematikan  Echosounder

  1. Normalkan “VARIABLE RANGE MARKER”  ke posisi nol dengan menekan tombol cara menekan tombol “VARIABLE RANGE MARKER”  lanjutkan  dengan menekan tombol   ▲ .
  2. Tekan tombol “POWER” ke posisi “OFF”.
  3. Tekan tombol “POWER DC”  Power Supply ke posisi “OFF”.
  4. Tekan tombol saklar arus listrik ke  posisi “OFF”.  

Tombol-tombol Switch Echosounder

  1. POWER : untuk mengaktifkan dan mematikan pesawat.
  2. BASIC RANGE : berfungsi untuk memilih skala jarak jangkauan kedalaman perairan.
  3. RANGE PHASING : berfungsi untuk mengukur kedalaman secara bertahap.
  4. EXPANTION RANGE : berfungsi untuk memfokuskan tampilan baik pada dasar perairan maupun pertengahan perairan agar lebih detail.
  5. PICTURE FEED : Untuk mengatur kecepatan jalannya pergerakan tampilan layar monitor.
  6. VARIABLE RANGE MARKER (VRM) : berfungsi untuk mengukur jarak kedalaman target (membaring) secara pasti.
  7. POINTER : berfungsi untuk mengarahkan dan memfokuskan kursor.
  8. ECHO THRESHOLD : berfungsi untuk memberikan sensitivitas gema yang diinginkan sehngga akan dihasilkan pancaran gema yang tepat dan akan terlihat tampilan yang memuaskan.
  9. WHITE LINE : untuk membedakan gema yang berasal dari dasar perairan dengan gema yang berasal dari ikan.
  10. SENSITIVITY TIME CONTROL (STC) : untuk mengatur sensitivitas gema yang dihasilkan sehingga dihasilkan gema yang optimal.
  11. BRIGHT : untuk memperjelas tingkat kecerahan monitor. 

Fungsi – Fungsi Lain Dari Echosounder

  • Pengidentifikasian Jenis-jenis Lapisan Sedimen Dasar Laut (Subbottom Profilers).
  • Pemetaan Dasar Laut (Sea bed Mapping).
  • Pencarian kapal-kapal karam di dalam laut.
  • Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut.
  • Analisa Dampak Lingkungan di Dasar laut.

Koreksi Pada Sistem Echosounder

  1. Koreksi Draft. Yaitu koreksi jarak antara pernukaan transducer dengan permukaan laut.
  2. Koreksi penyimpangan kecepatan rambat getaran mekanik ultrasonic. Koreksi ini di sebabkan oleh pengaruh kadar garam, suhu, dan tekanan air laut. 
  3. Koreksi Paralax 

         Koreksi ini dapat terjadi jika :

  •  Jika perum gema menggunakan 2 tranducer, 1 tranducer khusus untuk pemancaran dan 1 tranducer lagi khusus untuk menerima.untuk itu biasany  digunakan tranducer magneto strictive
  • Penempatan tranducer terpisah, secara transversal, 1 dilambung-kiri, 1 lagi dilambung kanan. 

Besarnya kesalahan Paralax tergantung dari:

  •  jarak penempatan keduan tranducer, makin besar jaraknya makin besar kesalahan paralax
  • Dalamnya laut yang di ukur, makin besar kedalaman laut makin besar kesalahan paralax.

Kalibrasi Echosounder

Adalah cara menetukan koreksi perum gema secara experimental, dalam bata-batas kedalaman laut tertentu, dengan membandingkan hasil pengukuran dalamnya laut dengan cara pengukuran yang lebih teliti dengan dalamnya laut yang diukur dengan perumgema yang dikalibrasikan tersebut.dengan cara perhitungan tertentu,besarnya koreksi-koreksi tersebut dapat dikoreksi.

Tranducer

Merupakan sensor dari perum gema. Ada yang berfungsi sebagai tranducer pemancar, tranducer penerima, dan ada yang berfungsi sebagai tranducer pemancar sekaligus sebagai tranducer penerima.

kegunaan tranducer pemancar adalah merubah getaran listrik ultrasonic menjadi getaran mekanik ultrasonic dan memancarkannya secara terberkas kedasar laut. Kegunaan tranducer penerima untuk merubah getaran mekanik ultrasonic echo yang di pantulkan oleh dasar laut menjadi getaran ultrasonic.

Tranducer

Didasarkan sifat bahan yang digunakan ada 2 macam tranducer :

  1. Tranducer Magneto-striction. Bahan logam tertentu,misalnya nikel,cobalt,ferronikel atau alloy dari logam nikel lainnya, jika mendapat pengaruh medan magnet akan berkontraksi ada yang memanjang atau memendek tidak tergantung dari arah medan magnet tersebut kecuali jika logam tersebut telah termagnitkan sebelumnya.
  2. Tranducer elctro-strictive atau Piezo-electric Cara kerjanya didasarkan pada prinsip Piezo-electric yaitu : bahan kristal tertentu(misal kristal kwarsa) bila pd permukaannya mengalami perubahan tekanan mekanic atau getaran mekanic pada permukaan tersebut timbul perubahan tegangan listrik atau getaran listrik sesuai dengan perubahan getaran mekanik yg dialaminya.

System Pemancaran Getaran Mekanik Ultra-Sonic

Ada dua macam sistem pemancaran getaran mekanik ultrasonic.

  1. Secara terus menerus atau “continous waves” Getaran mekanik ultra-sonic dipancarkan terus menerus oleh tranducer pemancar khusus,selanjutnya echo dari pancaran tersebut diterima secara terus menerus oleh tranducer penerima khusus.Pengukuran dalamnya laut dilakukan dengan mengukur perbedaan phase antara getaran yang di pancarkan dengan phase echo getaran yang diterima.system ini mengunakan 2 tranducer, satu berfungsi khusus sebagai pemancar dan satulagi berfungsi khusus sebagai penerima.Sistem ini jarang digunakan pada kapal niaga umumnya, karena biaya lebih mahal,dan karena memancar terus menerus kemungkinan gangguan interfensi dan nois lebih besar.
  2. System Getaran mekanik ultra-sonic dipancarkan terus menerus oleh tranducer

       pemancar khusus,selanjutnya echo dari pancaran tersebut diterima secara

       terus menerus oleh tranducer penerima khusus.Pengukuran dalamnya laut

       dilakukan dengan mengukur perbedaan phase antara getaran yang di

       pancarkan dengan phase echo getaran yang diterima.system ini mengunakan

       2 tranducer, satu berfungsi khusus sebagai pemancar dan satulagi berfungsi

       khusus sebagai penerima.Sistem ini jarang digunakan pada kapal niaga

      umumnya, karena biaya lebih mahal,dan karena memancar terus menerus

       kemungkinan gangguan interfensi dan nois lebih besar.

Catatan Penulis : Tulisan ini dapat digunakan sebagai referensi pengetahuan tentang echosounder. Akan tetapi di atas kapal sendiri terdapat berbagai macam jenis, type ataupun merk dari echosounder sehingga kemungkinan beberapa dari tulisan ini tidak bisa diaplikasikan untuk semua jenis echosounder diatas kapal

NAVIGASI ELEKTRONIK UNTUK ANT-IV

SEJARAH SATELLIT

Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan

Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957, yang memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala disain dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa (space race) antara Soviet dan Amerika.

Sputnik2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awakmahluk hidup pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika.Amerika sudah memikirkan untuk meluncurkan satelit pengorbit sejak 1946 dibawah Kantor Aeronotis angkatan Laut Amerika (Bureau of Aeronautics of the United States Navy),tetapi mereka tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata militer; tetapi, mereka menganggapnya sebagai alat ilmu, politik, dan propaganda.

Pada tanggal 29 Juli 1955, Gedung Putih mencanangkan bahwa Amerika Serikat akan mau meluncurkan satelit pada musim semi 1958. Hal ini kemudiandiketahui sebagai Project Vanguard. Pada tanggal 31 July, Soviets mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan satelit pada musim gugur 1957.

Pada awal 1955 Angkatan Udara Amerika dan Angkatan Laut mengerjakan Project Orbiter, yang menggunakan wahana Jupiter C untuk meluncurkan satelit. Proyek ini berlangsung sukses, dan Explorer 1 menjadi satelit Amerika pertama pada tanggal 31 januari 1958. 

Angkatan Udara Amerika menggunakan berbagai fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika (the United States Space Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah 115 satelit yang mengorbit bumi.  

Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Station Angkasa Internasional (International Space Station). Sampai dengan 19 Januari 2000, jumlah satelit buatan manusia yang telah diluncurkan men-gorbit Bumi adalah 5159 satelit, dimana 2647 masih aktif pada waktu tersebut .

JENIS-JENIS SATELLIT

  1. Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh.
  2. Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro;
  3. Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
  4. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.
  5. Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.
  6.  

    Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dapat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.

  7. Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.

  8. Satelit cuaca adalah satelit yang digunakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.

  9. Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500200 kg), satelit  mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg).

JENIS SATELIT MENURUT ORBITNYA 

 
Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa mengorbit dengan ketinggian berapa pun.
  • Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500km di atas permukaan bumi , dan waktu yang diperlukan satelite ini untuk mengelilingi bumi adalah 1x dalam 1,5 jam. Orbit ini di gunakan penerbangan antariksa berawak antara lain misi Appolo, roket, Mercury, roket X-15, danpesawat ulang alik SpaceShipOne.
  • Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 – 36000 km. waktu untuk mengelilingi bumi antara 5-12 jam dan hanya dapat dilihat antara 2-4 jam/hari.
  • HEO (High Earth Orbit/Highly Elliptical Orbit)

    High Earth Orbit (orbit tinggi) merupakan orbit yang ada di atas orbit geo-sinkronus (di atas 35786 km) Orbit ini biasanya sangt terpengaruh oleh bentuk bumi yang membuncit di bagian ekuator, serta oleh gaya tarik antara matahari dan bulan. Orbit HEO sangat di sukai untuk alat-alat pengukuran magnetosfer dan observatorium luar angkasa. Satelit yang pernah berada di orit ini antara lain satelit militer Molniya 1-01 milik Rusia dan satelit navigasi Vela milik Amerika. 

  • Geosynchronous Satelite

    Satelite ini mengorbit bumi diatas garis Khatulistiwa dengan ketinggian 36.000 km dari bumi.Satelite yang mempunyai ketinggian seperti ini lintasannya akan mengelilingi bumi dengan waktu 24 jam, maka satelite ini akan selalu tampak diam terhadap suatu permukaan bumi.Satelite ini paling menguntungkan dan paling banyak dipakai.Biaya untuk mengontrol satelite ini juga rendah dikarenakan satelite ini bisa terlihat 24 jam dari bumi.  Satelit yang banyak di tempatkan di sini adalah satelit komunikasi dan cuaca.

  • Orbit Polar

    Orbit Polar mengelilingi bumi melewati kutub dan berbentuk lingkaran. Satelit di orbit ini di gunakan untuk keperluan navigasi, cuaca, dan pengamatan sumber-sumber daya alam. 

  • Orbit Matahari

    Satelit buatan ada juga yang di tempatkan di orbit planet lain atau di orbit heliosenrtik (mengelilingi matahari). Satelit buatan yang di tempatkan di orbit matahari biasanya satelit sains. Misalnya wahana Deep Impact milik Amerika Serikat yang bertugas mengamati komet 9P/Tempel 1, juga wahana Stardust untuk emmpelajari komet Wild 2. Wahana lain yang masih aktif di orbit matahari antara lain Rosetta(Eropa) dan Nozomi (Jepang)

HUKUM KEPLER

Karya Kepler sebagian dihasilkan dari data-data hasil pengamatan yang dikumpulkan Ticho Brahe mengenai posisi planet-planet dalam geraknya di luar angkasa. Hukum ini telah dicetuskan Kepler setengah abad sebelum Newton mengajukan ketiga Hukum-nya tentang gerak dan hukum gravitasi universal. Di antara hasil karya Kepler, terdapat tiga penemuan yang sekarang kita kenal sebagai Hukum Kepler mengenai gerak planet.

  1. Hukum I : Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada disalah satu fokusnya. Jadi, hukum Kepler pertama secara akurat menjabarkan orbit sebuah planet mengelilingi matahari. 
  2. Hukum II :Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama. Bahwa Planet bergerak lebih cepat didekat matahari dan lambat dijarak yang jauh. Sehingga jumlah area adalah sama pada jangka waktu tertentu.
  3. Hukum III : “Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari matahari”. dimana P adalah periode orbit planet dan a adalah axis semimajor orbitnya. Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet-planet tersebut dari matahari.

GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)

SEJARAH GPS

GPS (Global Positioning System) merupakan sistem navigasi satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US DoD = United States Department of Defense). GPS memungkinkan kita mengetahui posisi geografis kita (lintang, bujur, dan ketinggian di atas permukaan laut). Jadi dimanapun kita berada di muka bumi ini, kita dapat mengetahui posisi kita dengan tepat. Sistem navigasi GPS dengan menggunakan satelit pertama kali diluncurkan oleh angkatan laut Amerika Serikat pada tahun 1960. Nama satelitnya: Transit, terdiri dari 5 konstelasi satelit. Sebelumnya GPS hanya digunakan untuk kepentingan militer Amerika Serikat dibawah Departemen Pertahanannya. Baru pada tahun 1978 kalangan non-militer dapat memanfaatkan kegunaan dari alat ini. Akan tetapi saat itu baru pada tingkat korporat, dimana penggunaannya terutama di dunia penerbangan, pembuatan peta, survey dan keperluan ilmiah lainnya. Dengan kejadian tertembaknya pesawat Korean Airlines di tahun 1983 oleh Uni-Soviet maka presiden Amerika Serikat waktu itu, Ronald Reagan, memerintahkan penggunaan sistem GPS untuk kalangan awam secara gratis. Jadi sejak saat itu industri telekomunikasi memanfaatkan fasilitas ini sebaik mungkin dengan membuat alat navigasi dan bisa dijual bebas secara langsung.

Hingga Maret 2008, sudah ada 31 satelit yang aktif mendukung sistem GPS yang mengorbit mengelilingi bumi kita. Kumpulan satelit-satelit itu diberi nama NAVSTAR-GPS. Pengelolaan penggunaan sistem satelit GPS ini dipegang oleh Angkatan Udara Amerika Serikat. Selain NAVSTAR-GPS, juga ada konstelasi satelit lain milik negara-negara tertentu seperti GALILEO milik negara-negara Eropa, COMPASS milik Cina, GLONASS milik Rusia dan IRNSS milik India.

Mengapa harus ada banyak satelit ?

Satu buah satelit yang mengitari bumi pada ketinggian 20.000 km hanya dapat meng-cover seper lima dari permukaan bumi.Dengan jumlah 31 satelit yang mengitari bumi paling tidak ada 8 hingga 12 satelit yang dapat mengirim sinyal secara bersamaan ke satu titik di bumi. Semakin banyak sinyal yang diterima oleh receiver GPS di bumi semakin akurat data dan informasi yang tersaji. Karena semua sinyal yang diterima itu saling mengoreksi satu sama lain yaitu dengan cara menghitung posisi satelit, selisih sudut dan waktu pengirimannya.

Untuk menginformasikan posisi user, 24 satelit GPS yang ada di orbit sekitar 12,000 mil di atas kita. Bergerak konstan bergerak mengelilingi bumi 12 jam dengan kecepatan 7,000 mil per jam. Satelit GPS berkekuatan energi sinar matahari, mempunyai baterai cadangan untuk menjaga agar tetap berjalan pada saat gerhana matahari atau pada saat tidak ada energi matahari. Roket penguat kecil pada masing-masing satelit agar dapat mengorbit tepat pada tempatnya.

Satelit GPS adalah milik Departemen Pertahanan (Department of Defense) Amerika, adapun hal-hal lainnya:

  • Nama satelit adalah NAVSTAR
  • GPS satelit pertama kali adalah tahun 1978
  • Mulai ada 24 satelit dari tahun 1994
  • Satelit di ganti tiap 10 tahun sekali
  • GPS satelit beratnya kira-kira 2,000 pounds
  • Kekuatan transmiter hanya 50 watts atau kurang

PRINSIP DASAR GPS

GPS terdiri dari 3 segmen: Segmen angkasa, kontrol/pengendali, dan pengguna:

  1. Segmen angkasa: terdiri dari 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada ketinggian 20.200 km dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam (satelit akan kembali ke titik yang sama dalam 12 jam). Satelit tersebut memutari orbitnya sehingga minimal ada 6 satelit yang dapat dipantau pada titik manapun di bumi ini. Satelit tersebut mengirimkan posisi dan waktu kepada pengguna seluruh dunia.
  2. Segmen Kontrol/Pengendali: terdapat pusat pengendali utama yang terdapat di Colorodo Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3 antena yang tersebar di bumi ini. Stasiun pemantau memantau semua satelit GOS dan mengumpulkan informasinya. Stasiun pemantau kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada pusat pengendali utama yang kemudian melakukan perhitungan dan pengecekan orbit satelit. Informasi tersebut kemudian dikoreksi dan dilakukan pemuktahiran dan dikirim ke satelit GPS.
  3. Segmen Pengguna: Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima GPS (selanjutnya kita sebut perangkat GPS)yang biasanya terdiri dari penerima, prosesor, dan antena, sehingga memungkinkan kita dimanapun kita berada di muka bumi ini (tanah, laut, dan udara) dapat menerima sinyal dari satelit GPS dan kemudian menghitung posisi, kecepatan dan waktu.

KEGUNAAN POKOK GPS RECEIVER

  • Menentukan kecepatan kapal relatif terhadap suatu titik di darat atau “speed overground” (s.o.g.)
  • Menentukan arah gerakan kapal relatif terhadap suatu titik tertentu di darat atau “course over ground” (c.o.g.)
  • Menentukan jarak tempuh kapal dengan kecepatan tetap atau berubah-ubah dalam interval waktu tertentu.
  • Menentukan perkiraan waktu tiba di pelabuhan tujuan (Estimated Time of Arrival = ETA)
  • Menentukan sisa waktu yang harus ditempuh hingga tempat tujuan (Estimated Time of Enroute = ETE).
  • Menentukan “cross track error” (XTE), jarak dari suatu titik tertentu dari arah garis pelayaran yang telah ditentukan hingga posisi yang sebenarnya karena terjadinya penyimpangan arah garis pelayaran setelah berlayar selama waktu tertentu.
  • Menentukan way-point, menyimpan posisi tertentu yang sangat penting dalam memory, yang dapat digunan untuk titik referensi untuk mengubah arah pelayaran, sebagai peringatan posisi bahaya navigasi, lokasi untuk labuh jangkar dan lain-lainnya.   
  • Membuat bagan panduan bernavigasi menuju way-point tertentu untuk dilakukan homing. Terdapat dua jenis bagan untuk homing, yang disebut “highway page” dan “compass page”. Disamping kedua bagan tersebut pada layar terdapat data sebagi berikut :

    – Baringan kearah way-point yang dituju

    – Jarak yang harus ditempuh

    – Kecepatan kapal (s.o.g.)

    -Waktu yang masih harus ditempuh (ETE)
  • Menentukan jejak pelayaran dalam bentuk peta (map-page). Dengan skala yang dapat dipilih menurut sekala yang tersedia dalam program. Pada peta tersebu terdapat data/gambar

      – Posisi-posisi dan arah garis pelayaran(c.o.g.) yang sudah dilayari.

      – Posisi akhir menuju way-point berikutnya

      – Arah garis pelayaran menuju way-point berikutnya

      -.Kecepatan menuju way point tersebut, dan lain-lain 

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS 

Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS adalah pengukuran jarak secara bersama sama ke beberapa satellit (yang koordinanya telah di ketahui) sekaligus.untuk menentukan koordinat suatu titik dibumi Receiver, setidaknya membutuhkan 4 Satellit yang dapat ditangkap sinyalnya dengan baik. Secara default posisi atau koordinat yang diperoleh bereferensi ke global Datum yaitu World Geodetic System 1984 atau di singkat WGS’84.

Secara garis besar penentuan posisi dengan GPS ini dibagi menjadi 2 Metode yaitu Metode Absolut dan Metode Relatif :

Metode Absolut atau dikenal juga sebagai point positioning, menentukan posisi hanya berdasarkan pada satu pesawat penerima (receiver) saja. Ketelitian posisi dalam beberapa meter (tidak berketelitian tinggi) dan umumnya hanya diperuntukkan bagi keperluan NAVIGASI.
 
Metode Relatif atau disebut dengan Differensial positioning, menentukan posisi menggunakan lebih dari satu buah receiver, satu GPS dipasang pada lokasi tertentu di muka bumi dan secara terus menerus menerima sinyal dari satellit dalam jangka waktu tertentu dijadikan sebagai referensi bagi yang lainnya. Metode ini menghasilkan posisi berketelitian tinggi (umumnya kurang dari satu meter) dan diaplikasikan untuk keperluan survey GEODETIC.ataupun pemetaan yang memerlukan ketelitian tinggi.
 
KESALAHAN DALAM PENENTUAN POSISI 
 
Beberapa kesalahan dalam penentuan posisi dengan metode absolut ini antara lain disebabkan oleh : efek multifath,efek selective availability (SA), maupun kesalahan atas ketidaksinkronan antara peta kerja dan setting yang dilakukan pada saat penggunaan GPS. 
Multifath adalah fenomena dimana sinyal satelit tiba di antenna receiver melalui dua atau lebih lintasan berbeda. Hal ini biasa terjadi jikalau kita melakukan pengukuran dekat dengan benda reflektif seperti dibawah kawat yang bertegangan tinggi, didekat pulau dll. Untuk mengatasinya : Hindari pengambilan dekat dengan benda-benda reflektif dan lakukan pengambilan secara berulang-ulang dan diambil rata-ratanya.
 
SA  adalah teknik pemfilteran yang diaplikasikan untuk memproteksi ketelitian tinggi GPS bagi khalayak umum dengan cara mengacak sinyal-sinyal dari satelit terutama yang berhubungan dengan informasi waktu. Koreksinya hanya dapat dilakukan oleh pengelola GPS ataupun pihak militer Amerika saja. SA merupakan sumber kesalahan paling besar bagi penentuan posisi dengan metode absolut. Namun dengan menerapkan metode relatif (differential Positioning) kesalahan tersebut dapat dikurangi.
 
Ketidak akuratan posis karena setting GPS yang tidak pas ini hanya dapat diatasi dengan menge-set parameter GPS saat dipakai sesuai dengan parameter kerja yang dipergunakan. Hal tersebut biasanya terkait dengan system proyeksi dan koordinat, serta Datum Yang dipergunakan dalam peta kerja.
 

SEKILAS TENTANG SYSTEM KOORDINAT 

Pengenalan tentang system koordianat sangat penting agar dapat menggunakan GPS secara optimum. Ada dua klasifikasi tentang system koordinat yang dipakai oleh GPS maupun dalam pemetaan yaitu: system koordinat Globar (GEOGRAFI) dan system koordinat di dalam bidang proyeksi :

Koordinat GEOGRAFI di ukur dalam lintang dan bujur dalam besaran derajad desimal, derajad menit desimal, atau derajad menit detik. Lintang diukur terhadap equator sebagai titik Nol (0° sampai 90° positif kearah utara dan 0° samapai 90° negatif ke arah selatan). Bujur diukur berdasarkan titik Nol di Greenwich  0°sampai 180° kearah timur dan 0° samapai 180° kearah barat.
 
Koordinat didalam bidang proyeksi tertentu. Umumnya berkait erat dengan system proyeksinya,walaupun adakalanya digunakan Koordinat GEOGRAFI dalam bidang proyeksinya. Membicarakan system koordinat dalam bidang proyeksi tidak terlepas dari DATUM. Datum yang umum digunakan dalam perpetaan yaitu DATUM HORIZONTAL dan DATUM VERTICAL.
 

ISTILAH – ISTILAH DALAM GPS 

  • Lock On Road Adalah : Fasilitas ini memungkinkan map pointer akan selalu berada tepat pada suatu jalur meskipun kenyataannya pengguna berpindah tempat dalam batas toleransi jarak tertentu. 
  • Map Orientation Adalah : Atribut ini memungkin untuk menset tampilan peta di GPS, dimana bila mode: North Up Bagian atas peta yang ditampilkan adalah identik dengan kutub Utara bumi, sehingga apabila kita melakukan perjalanan maka yang berubah adalah sudut map pointer.

  • Track Up : Bagian atas peta searah dengan apa yang ada di depan pengguna. Pergerakan yang terjadi akan mengakibatkan peta yang ada pada GPS device akan berubah/berputar arah.

  • Point Of Interest (POI) Adalah : Objek/tempat-tempat menarik (POI: Point Of Interest) adalah fasilitas yang di berikan Garmin untuk menandai sekaligus mengelompokkan suatu lokasi, sehingga mempermudah dalam proses pencariannya.

  • Routing Adalah : Pengguna diberi kemudahan dalam menentukan jalur yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Terdapat tiga tipe pencarian jalur yakni: Short distance (jarak tempuh terdekat) Faster Time (waktu tempuh tercepat) Off Road (abaikan jalan yang ada, tarik garis lurus dari tempat berada ke tempat tujuan).

  • Tracklog Interval Adalah : berguna untuk menandai perjalanan yang telah dilalui, sehingga apabila diperlukan pengguna bisa balik ke jalur semula dengan menelusuri kembali jejak track yang telah terbentuk. 

  • Waypoint Adalah : bisa diartikan sebagai penanda sementara terhadap suatu posisi dan setiap GPS device memiliki total jumlah waypoint yang berbeda-beda.

8. CARGO HANDLING EQUIPMENT ON BOARD TANKER

Gambaran Umum Kapal Tanker

Kapal tanker ialah kapal yang dirancang untuk mengankut minyak atau produk turunannya. Jenis utama kapal tanker termasuk tanker minyak, tanker kimia, dan pengangkut LNG.

Di antara berbagai jenis kapal tanker, supertanker dirancang untuk mengangkut minyak sekitar Afrika dan Timur Tengah.

Supertanker Knock Nevis adalah pengangkut terbesar di dunia.Di samping mengangkut pipa saluran, kapal tanker juga kendaraan untuk mengangkut minyak mentah, yang kadang-kadang dapat menimbulkan malapetaka lingkungan akibat tumpahan minyaknya ke laut. Untuk malapetaka yang terkenal yang diakibatkan oleh kapal tanker, lihat Torrey Canyon, Exxon Valdez, Amoco Cadiz, Erika, Prestige.

Berikut adalah pengelompokan kapal tanker menurut kapasitasnya:

  • ULCC (Ultra Large Crude Carrier), berkapasitas 500.000 ton
  • VLCC (Very Large Crude Carrier/Malaccamax), berkapasitas 300.000 ton
  • Suezmax, yang dapat melintasi Terusan Suez dalam muatan pnuh, berkapasitas 125.000-200.000 to
  • Aframax (Average Freight Rate Assessment) berkapasitas 80.000-125.000 ton
  • Panamax, yang dapat melintasi pintu di Terusan Panamá, berkapasitas 50.000-79.000 ton.

MODERN TANKER

Piping System

Manifold Tanker

Loading Arm

Cargo Handling Equipment

  1. Cargo Pump
  2. Piping System dan Cargo Line
  3. Tank venting System
  4. Tank heating System
  5. Tank Cleaning
  6. Inert Gas System

Cargo Pump Room

Cargo Pump room umumnya terletak dibagian depan bawah superstructure terpisah dengan kamar mesin. Ruangan ini digunakan khusus untuk cargo pump yang terpisah dengan pompa – pompa lainnya.
Deep Well   Pump
Submerged Cargo Pump
Submerged Cargo Pump umumnya digunakan pada Chemical Tanker dengan penenpatannta 1 buah submerged pump untuk setiap tangki muatan.Kapasitas pompa bervariasi antara 50 sampai dengan 2,000 m3/jam.
Diagram Pumping System
Stripping

Stripping adalah kegiatan pemompaan sisa – sisa cairan dalam tangki yang tidak dapat terhisap bila menggunakan pompa biasa.

Cargo Tank Level

Prinsip kerja cargo tank level adalah melalui sensor tekanan yang dipasang pada kabinet . Dari cabinet udara konstan mengalir melalui pipa pengukuran langsung ke tangki. Sensor mengukur tekanan hidrostatik untuk kemudian diterjemahkan menjadi tinggi cairan dalam tangki.
Tank Heating System

Kegunaannya adalah untuk mengendalikan suhu muatan sesuai persyaratan. Umumnya menggunakan media air.

Tank Cleaning Equipment

Inert Gas System

Peralatan ini digunakan untuk menghasilkan inert gas yang dimasukkan kedalam tangki muatan.

Loading Computer

Digunakan untuk menghitung  :

  • loading calculations, hydrostatics
  • intact stability
  • longitudinal strength.
  • Damage stability

By : D.Ricardo